Jawaban:
Kalem dan Suka Mengalah
Sebagaimana dengan orang Batak yang memiliki suara khas (keras) atau orang timur yang bernada tinggi, orang Jawa juga memiliki kekhasan dalam berbicara, lemah dan lembut (santun). Sifat inilah yang membuat orang Jawa banyak diterima di masyarakat luas.
Belum lagi, ketika orang Jawanya asli Solo, maka kita akan menobatkannya sebagai sesosok makhluk terlembut di muka bumi ini. Apalagi, perempuan Solo yang terkenal sangat sopan dan lembut gemulai.
Selain itu, dengan tingkat kesabarannya yang hebat, membuat mereka bisa sukses di setiap tempat di mana mereka berada. Kesuksesan itu juga disebabkan oleh sikap mereka yang mudah diterima orang itu.
Dengan bahasa yang lembut, mereka mudah diterima. Soal bahasa ini, dalam pandangan Profesor Noam Chomsky, dikatakan bahwa bahasa bukan dihasilkan dari interaksi sosial, akan tetapi sudah melekat di dalam genetik manusia: bahasa bukan diketahui karena proses pembelajaran akan tetapi sudah ada dalam struktur biologis manusia.
Hal ini bertolak belakang dengan pandangan umum yang dipegang oleh para filsuf sebelumnya yang memandang bahwa bahasa itu adalah ‘tabula rasa’ yakni sesuatu yang dipahami melalui proses pembelajaran.
2. .Ahli dalam Membaur
Ketika orang Jawa memasuki lingkungan baru sebisa mungkin ia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Sepertinya mereka memiliki keahlian dalam bersosialisai dengan lingkungan baru.
Mungkin ada sebagian kita menganggapnya lain, dan tak jarang juga membuat sebagian yang lain jengkel. Tapi, itulah mereka dengan begitu mereka akan membaur dengan cepat dan pada akhirnya diterima masyarakat.
3. Super Pemalu dan Rajanya Sungkan
Sifat yang satu ini kadang membuat kita risih. Namun, suka tidak suka sifat ini adalah bentuk dari implementasi sikap sopan kalem. Tapi jangan salah, sikap ini hanya akan mereka tunjukkan ketika awal perkenalan saja.
Ketika sudah akrab, maka mereka sama dengan teman-teman yang lain. Namun, tidak jarang juga ada yang konsisten dengan sikap mereka yang satu ini.
4. Orang Jawa itu akan kesulitan dalam menghilangkan sifat medhoknya.
Bukan karena mereka sudah terlalu lama terbiasa dengan proses ber-medhok ria itu. Namun struktur rongga mulut, kerongkongan dan peta pembentukan kata dan kalimat dalam kepala memiliki kecenderungan kuat untuk menghasilkan karakter medhok.
Hal ini sulut dihilangkan karena merupakan bawaan genetik. Hal yang sama dijumpai pada bangsa India, dimana kalau berbicara selalu menggeleng-gelengkan kepala dan mengulurkan telapak tangan (contohnya liat di sini)--- dan ini dimulai sejak kanak-kanak.
5. Orang Jawa Jago Bercerita
Hal berikutnya yang menjadi ciri khas orang Jawa adalah tabiat suka ngomong yang tidak ada duanya. Orang Jawa begitu senangnya ngomong berlama-lama. Jika bangsa Jepang kerja dalam sehari 12 jam, maka hal yang sebaliknya terjadi pada Orang Jawa, mereka dalam sehari bisa ngomong sampai 12 jam.
Jadi, jangan heran kalau Soekarno itu bisa berpidato berlama-lama, karena tabiat suka ngomong ini diwariskan dari jalur ayahnya. Soekarno sudah dikasih ngomong 2 jam, malah minta tambah. Begitu juga dengan bung Tomo, dan tokoh-tokoh jawa lainnya yang sukanya ngomong dan ngomong.
Bandingkan dengan Raja George VI dari Inggris yang bahkan untuk ngomong satu kalimat saja sampai harus konsultasi ke dokter. Hitler saja yang dikenal ganas dan buas itu ngomong paling lama 15 menit kalau pidato.
Jawaban:
memiliki bahasa daerah sendiri yang unik, berbagai pakaian adat, memiliki tempat wisata yang indah